Saturday, February 20, 2010

MARAH?


mengapa seseorang itu marah? apa penyebabnya? mengapa itu terjadi??
banyak faktor yang menyebabkan seseorang itu marah..
biasanya kita marah jika kita dikecewakan seseorang, dibikin kesal oleh orang lain, memiliki rasa iri atau dengki dengan oran lain. maka sifat orang yang suka marah pada hakikatnya adalah orang tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi nya dengan baik. sehingga tingkat sensitivitasnya tinggi, jika dia memiliki suasana hati yang tidak baik maka ia akan gampang marah kepada siapa saja yang ada disekelilingnya tanpa alasan...

Marah menurut bahasa, sebagaimana diuraikan secara rinci dalam kitab Aafaatun ‘Alath-Thariq karya Sayyid Muhammad Nuh (1993) memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:
a. Marah berarti tidak rela terhadap sesuatu dan iri dari sesuatu. Diambil dari kosa kata arab, “ghadiba ‘alaihi ghadaban wamagdhabatan,” berarti marah atau tidak rela atas sesuatu. “ghadiba lahu” berarti marah atau tidak rela kepada seseorang untuk kepentingan orang lain.
b. Menggigit sesuatu.
Diambil dari kosa kata arab, “ghadibat al-khailu ‘alal lujami” yang ber-arti menggigit besai kendali.



setiap orang menunjjukkan perasaan marahnya tersebut dengan berbagai macam ekspresi. seperti nada tinggi, membntak,memukul, atau bahkan diam. kalau saya terus terang lebih memilih diam. karena saya orang yang selalu tidak bisa diam.. maka jika saya marah teman - teman saya sudah tau jika saya diam berarti saya sedang marah. ^^v

marah menyebabkan urat - urat saraf kita tegang bahkan putus.. da akan terbentuk kembali dalam kurun waktu yang lama.. jika anda terus menerus marah, lama2 anda bisa stress, depresi bahkan gila. maka maukan anda menjadi gila hanya karena merusak hati dan pikiran dengan marah???hehe..

sebuah cerita: Cerita Paku yang Tertancap :
Seorang ayah ingin mendidik anaknya yang pemarah. Ia memberi 1 buah palu dan 10 buah paku serta mengatakan, “Setiap hari, bila engkau marah, ‘pakukan’ sebuah paku di tembok kamar tidurmu. Tetapi pada hari engkau dapat menahan amarahmu ‘cabut’ sebuah paku yang telah kau pakukan di tembok.
Secara bertahap, akhirnya si anak menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah dar pada memakukan paku ke tembok. Dua minggu telah berlalu, dan si anak member tahu bahwa semua paku telah dicabut.
Ayahnya mengajak si anak ke tembok yang pernah di paku tersebut dan berkata, “Anakku, kau telah berhasil meredam amarahmu. Tetapi, lihatlah lubang bekas paku tembok ini. Tembok ini tidak akan pernah bias seperti sebelumnya. Kalau kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu akan meninggalkan bekas seperti lubang bekas paku dihati orang yang mendengarnya. Tidak peduli berapa kali kau meminta maaf, luka itu tetap ada membekas di hatinya.”


marah yang sehat ??

Menurut Mark Gorkin, seorang konsultan pencegahan stres dan kekerasan untuk US Postal Service, layanan pos di Amerika Serikat, membagi marah dalam empat macam yaitu, Purposeful (marah yang disengaja), Spontan (marah yg dilakukan secara tiba-tiba), Konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain) dan Destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa bersalah). Namun problem yang sebenarnya bukan pada amarahnya, tetapi terletak pada bagaimana kita mengolah amarah tersebut.

Sebuah penelian yang dilakukan Institute For Mental Health Initiaves mengungkapkan bahwa marah bisa berarti sehat, bahkan lebih sehat daripada memendam perasaan jengkel. Syaratnya adalah, pengelolaan secara sehat. Ada empat langkah nyata untuk mengelola amarah:

1. Mengidentifikasi kesalahan sikap dan pendirian yang mempengaruhi kita untuk marah secara berlebihan. Begitu kesalahan ini diperbaiki, kita bakal lebih mudah mengendalikan marah.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor dari masa kecil kita yang menghambat kemampuan kita mengekspresikan amarah. Faktor-faktor ini termasuk ketakutan, penolakan dan ketidaktahuan.
3. Mempelajari cara tepat untuk mengekspresikan kemarahan sehingga kita tetap dapat menguasai situasi yang menimbulkan kemarahan itu, bahkan secara lebih efektif.
4. Menutup luka-luka yang mungkin tertinggal oleh pengaruh emosional dari kemarahan yang menghancurkan.

Disamping empat cara untuk mengelola amarah di atas, ada empat hal yang tidak boleh dilakuan untuk merespon perasaan marah, yaitu:

1. Pengelakan: Mengingkari bahwa kita marah. Mengingkari marah akan menambah stres dan akan menggiring ke arah penyakit yang berhubungan dengan stres.
2. Pemendaman: Memendam marah meskipun kita tahu bahwa kita sedang marah. Ini bukan mengurung amarah, tetapi menunda ekspresinya.
3. Pengalihan: Menumpahkan kemarahan pada sesurtu yang tidak berhubungan dengan sasaran amarah kita.
4. Pengekspresian tak langsung: Marah karena alasan tertentu, tetapi menumpahkan kemarahan pada sesuatu yang lain.


sumber:

pemikiran sendiri

http://kapanlagi.com

http://kamusislam.com

Friday, February 19, 2010

upin dan ipin

upin-ipin adalah kartun animasi dari malaysia..
awalnya kartun ini hanya tayang di tv9 namun makin lama kartun ini juga digemari di indonesia yang di tayangkan d tpi.
selain lucu dan menarik kartun ini juga banyak mengajarkan pesan moral baik adat, sopan santun, persahabatan,dan agama.

upin dan ipin merupakan anak kembar yatim piatu.. dari kecil ia tinggal bersama opa dan kakaknya yang garang.. namanya kak ros..

upin dan ipin mempunyai sahabat yang selalu menemaninya bermain, yaitu memei yang berasal dari suku tionghoa, jarjit yang berasal dari bangsa india, lalu ihsan si intan payung dan mail yang gemar berdagang atau "mail seringgit", fizi dan susanti dari indonesia... mereka sekolah di TADIKA.. meskipun mereka berbeda-beda suku dan agama mereka tidak pernah membeda2kan.. selalu beroleransi satu dan lainnya..
upin dan ipin mempunyai tetangga bernama tok dalang dan kak saleh(sally)..

jika ingin tau lebih banyak dan ingin mendownload wallpaper lucu da keren tentang upin ipin silahkan kunjungi situs www.upindanipin.com.my

nak download episode kembara ke pulau harta karun.. jom click here

Thursday, February 18, 2010

avatar


Avatar: The Legend of Aang mengambil tempat di sebuah dunia fantasi, tempat tinggal manusia, berbagai binatang fantastik, dan roh-roh. Peradaban manusia terbagi-bagi menjadi empat bangsa, Suku Air (Water Tribe), Kerajaan Bumi (Earth Kingdom), Pengembara Udara (Air Nomads), dan Negara Api (Fire Nation). Dalam setiap bangsa ada orang-orang yang dipanggil Bender (secara harfiah berarti "Pembengkok", namun dalam hal ini dianggap "Pengendali") yang memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai bangsa mereka. Seni mengendalikan unsur alam ini merupakan perpaduan gaya seni beladiri dan sihir unsur alam.

Dalam setiap generasi, ada seseorang yang mampu mengendalikan setiap unsur, ialah yang dipanggil sebagai Avatar, roh dari planet yang menitis dalam bentuk manusia. Ketika seorang Avatar meninggal dunia, dia akan terlahir kembali di bangsa yang gilirannya selalu bergantian sesuai dengan siklus Avatar, yang seiring dengan musim: musim dingin untuk air, musim semi untuk tanah, musim panas untuk api, dan musim gugur untuk udara. Legenda mengatakan bahwa seorang Avatar harus mempelajari seni mengendalikan unsur sesuai dengan urutannya, dimulai dengan unsur asli bangsa sang Avatar, namun terkadang urutan ini bisa dilewat jika keadaan memaksa. Mempelajari hhhpengendalian unsur yang berlawanan dengan unsur asli bangsa seseorang adalah hal yang teramat sulit karena perbedaan gaya seni beladiri dan doktrin-doktrinnya.

Seabad sebelum pembukaan cerita serial ini, Aang, seorang anak laki-laki pengendali angin berusia 12 tahun dari Kuil Udara Selatan milik kaum Pengembara Udara, diberitahu oleh para tetua bahwa ia adalah "Sang Avatar". Biasanya, seorang Avatar diberitahu jati dirinya sebagai seorang Avatar ketika ia beranjak 16 tahun, namun, para biksu takut akan perang yang terjadi diantara keempat bangsa akan segera terjadi dan dalam waktu singkat seorang Avatar akan diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian dunia. Hal ini membuat Aang sangat kebingungan dan tertekan. Singkat cerita, Aang kabur dari Kuil Udara Selatan, namun di tengah jalan ia bertemu dengan badai yang sangat besar dan ia bersama Appa (seekor banteng terbang raksasa miliknya) jatuh tenggelam ke dalam laut. Tetapi Aang segera membuat bola udara mengitari tubuhnya dan Appa sehingga ia tidak basah. Bola udara tersebut membekukan air di sekitarnya sehingga Aang dan Appa terkurung di dalam bongkahan es.

Dalam episode "The Boy in the Iceberg," dua remaja dari Suku Air Selatan yang bernama Katara – seorang pengendali air – dan kakaknya yang bernama Sokka, menemukan Aang dalam sebuah bongkahan es, kemudian mereka membebaskannya. Kemudian dari penjelasan mereka, Aang tahu bahwa selama ia menghilang, ketakutan para rahib akan terjadinya perang telah menjadi kenyataan. Bertahun-tahun selama ia kabur, Negara Api yang menjadi rumah para pengendali api, mengadakan perang menggempur tiga bangsa lainnya, yaitu Kerajaan Bumi, Suku Air, dan Pengembara Udara. Seluruh kuil udara dihancurkan, termasuk Pengembara Udara, semuanya dibantai supaya Avatar tidak bisa bereinkarnasi. Hal itu menyebabkan Aang menjadi pengendali udara terakhir di muka bumi. Merupakan kewajibannya untuk mempelajari pengendalian empat unsur, agar bisa mengalahkan Raja Api dan membawa kembali kedamaian dan keharmonisan di muka bumi. Untuk memikul tugas tersebut, Aang ditemani oleh Katara dan Sokka, bersama dengan dua hewan peliharaannya – Momo dan Appa – untuk mencari ahli pengendalian unsur-unsur dan belajar untuk menjadi seorang Avatar, dan pada saat yang sama mereka harus menghindari upaya penangkapan oleh pihak Negara Api.


Pengaruh dari budaya

Serial Avatar banyak meminjam seni dan mitologi dari benua Asia untuk menciptakan sebuah dunia fiksi. Avatar juga mencampur filosofi, bahasa, agama, seni bela diri, pakaian, dan budaya dari negara-negara Asia seperti misalnya Cina, Jepang, Mongolia, Korea, India, dan Tibet. Penampilan Suku Air kelihatannya dipengaruhi oleh budaya Inuit. Secara terang-terangan dapat ditemukan pengaruh dari seni dan sejarah China, anime Jepang, Hinduisme, Taoisme, Buddhisme,[1] dan Yoga.[2] Staf produksi memperkerjakan konsultan budaya, Edwin Zane, untuk meninjau naskah cerita.

Arti dari istilah Avatar

Istilah Avatar berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Avatāra, yang berarti "turun". Dalam mitologi Hindu, para dewa memanifestasikan dirinya dengan turun menjelma ke dunia untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi setelah mengalami zaman kejahatan, dan mereka disebut Sang Avatar. Aksara Cina yang muncul di atas kata "Avatar" pada pembukaan cerita berarti "Perantara Tuhan yang turun ke dunia fana".[3]

Ketika Aang masih kecil, ia tahu bahwa dirinya adalah seorang Avatar saat memilih empat mainan di antara ribuan mainan lainnya. Empat mainan tersebut adalah mainan yang sama dengan yang dipilih oleh para Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih kecil, dan membuktikan bahwa Aang adalah reinkarnasi dari Avatar. Ini merupakan ujian yang sama dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama. Menurut buku "Keajaiban dan Misteri di Tibet" karya Alexandra David-Néel, “beberapa benda seperti misalnya jimat, peralatan upacara, buku, cangkir teh,[4] dan lain-lain ditaruh bersama-sama, dan sang anak akan mengambil benda-benda, yang mana merupakan kepunyaan Tulku terdahulu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa ia mengenali ingatannya pada kehidupannya yang terdahulu”[5]. Situs resmi Avatar mengatakan, the successor is expected to show signs of continuity with the previous Avatar, such as being born within a week of the death.







sumber : www.wikipedia.com

Followers